Mig33 indonesia community

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Mig33 indonesia community

Mig33 forum indonesia community the greatest mig33 users in here


    Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!^_^

    Rere...
    Rere...
    technician
    technician


    Female
    Number of posts : 425
    Age : 37
    Location : MAAF TIDAK MENERIMA TAMU DI RUMAH, APALAGI TAMU TANPA DI UNDANG…
    Job/hobbies : Ngapain aja kalau hoby
    mig33 id : Rere...
    Warning :
    Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!^_^ Left_bar_bleue0 / 1000 / 100Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!^_^ Right_bar_bleue

    Registration date : 2008-09-10

    Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!^_^ Empty Bahasa Cinta Membuat Panjang Umur!^_^

    Post by Rere... Sun Sep 28, 2008 1:42 am

    Kasih sayang dan perhatian dapat mengurangi risiko penyakit jantung, demikian hasil studi yang dilakukan di Amerika. Benar, lho! Hal itu dapat dijelaskan secara ilmiah. Menurut Janice Kiecolt-Glaser, PhD, dosen dan Direktur Kesehatan Psikologi di Ohio State University College of Medicine, kasih sayang dapat menjaga hormon stres tetap rendah. Kalimat-kalimat manis dan kehangatan juga dapat mengurangi beban keseharian.


    Studi ini menunjukkan bahwa bahasa mempengaruhi tingkat cortisol yang merupakan hormon pengendali stres yang mempengaruhi tekanan darah. Tekanan darah yang tinggi akan meningkatkan stress. Menurut Kiecolt-Glaser, wanita cenderung memiliki cortisol yang lebih tinggi dibanding pria.

    "Dengan tingkat cortisol tinggi (2-3 kali normal), wanita memiliki kecenderungan cerai setelah 10 tahun pernikahan," katanya. Sebenarnya hal ini masih merupakan kesimpulan kasar, tetapi percaya atau tidak, dalam studi yang dilakukan selama sepuluh tahun itu terbukti bahwa wanita dengan cortisol tinggi bisa cerai lebih dari dua kali. Hmm...

    Tingkat cortisol pada pria tidak seperti yang diduga. Pria memiliki respons yang lebih lambat, lama dan pendek terhadap masalah-masalah yang diterimanya, termasuk masalah pernikahan. Mungkin karena sikapnya yang lebih cuek dibanding wanita.

    Direktur Center for Relationship Therapy di Atlanta, David Woodsfellow, mengatakan bahwa masalah pernikahan memang dapat meningkatkan stres, baik pada pria maupun wanita. "Oleh sebab itu, untuk meredam masalah pernikahan, ada baiknya apabila pasangan mempertahankan komunikasi yang baik," kata Woodsfellow.

    Menurutnya, setiap orang memang memiliki pandangan dan prinsip berbeda-beda, tetapi mereka harus mulai menanggalkan ego dan sifat buruk masih-masing begitu bersatu dalam ikatan pernikahan. "Setelah menikah, Anda harus rela berbagi makanan, malam, kesibukan, liburan dan ranjang! Kalau dilakukan dengan baik, hal itu dapat mengurangi beban stres," kata Woodsfellow.

    Kendati urusan umur ada di tangan Tuhan, tetapi secara medis, tingkat stres yang rendah bisa mengurangi risiko terjangkitnya penyakit-penyakit mematikan.

      Current date/time is Sun Nov 24, 2024 5:07 pm