perjalanan waktu begitu cepat.detik demi detik berlari tanpa menungguku dgn perasaan ini yg tetap seperti dulu dan tak pernah berubah sedetikpun.rasa pada orang yg sama,dimana dia selalu hadir dan menepikan semua yg kurasakan,seperti memaksaku untuk terus mengingatnya.sebuah rasa tulus yg selalu hadir.
-------------------------
masih teringat jelas semuanya meski waktu melucuti paksa kenangan itu.kenangan di kala aku masih SMA.aku terlalu takut padanya.tapi apa yg aku rasakan,semua tidak pernah berubah.selalu saja jantungku tetap berdebar kencang kala melihatnya.sejak melihatnya pertama kali saat aku berangkat sekolah,aku sudah merasakan sesuatu yg lain.dia yg letak sekolahnya searah dgn sekolahku,selalu bisa kulihat tiap pagi ketika aku juga berangkat sekolah.dari balik kerudung putihnya aku seperti menemukan sesuatu yg benar2 sempurna.begitu sempurnanya hingga aku tak bernyali untuk sekedar berkenalan dengannya.matanya,hidungnya,bibirnya,ah... Semuanya begitu mendebarkan untuk dilihat satu persatu.aku hanya berani memandanginya dari jauh.mengamati setiap laju motornya yg pelan sambil kuikuti dari kejauhan.menikmati senyumnya walau itu bukan untukku.hanya seperti itu setiap pagi,setiap minggu,setiap bulan dan entah sampai kapan kekagumanku padanya akan berakhir.aku lebih suka menyembunyikan perasaanku padanya.aku tak ingin orang lain tau kalau aku menyukainya setengah mati.walau aku jarang bicara dengannya,walau aku hanya bisa memandangnya dari jauh,itu lebih dari cukup untukku tetap bisa bahagia.ada perasaan aneh bila sehari saja aku tak melihatnya,seperti aku kehilangan sesuatu yg aku sayangi.
berulang kali aku berusaha mendekatkan diri padanya,tapi tetap saja aku tak bisa meski cuma menahan keringat dingin yg mengucur tanpa permisi kala dia mendapati diriku tak jauh darinya.sebagai laki2 aku seharusnya tidak boleh takut menghadapi wanita,tapi sekali lagi aku harus mengatakan kalau dia memang memiliki sesuatu yg lain,sesuatu yg hanya dimilikinya saja,tidak pada wanita lain.terkadang ada rasa ketakutan bila aku harus jauh darinya.aku belum bisa membayangkan jika hari2ku tanpa melihatnya.apa aku mampu untuk melepas semua itu?terlalu resah hatiku.rasa ini terlalu menyesakkan dada.
aku masih selalu ingat malam itu,tgl 26 juli.dengan keberanianku yg memuncak,aku melangkah menuju rumahnya.beruntung temanku ada yg tau tentang dia,juga alamat rumahnya.sesampai dirumahnya,tangan kananku sedikit gemetar saat mengetuk pintu rumah mungil tsbt.ku usap keringat di dahi dan berusaha menenangkan diri.Dia yg muncul dari balik pintu begitu membuat kakiku serasa lumpuh,kaku juga lemas.ku raih tangannya dan ku ucapkan "met ultah y?"
cepat2 ku buka tas dan ku ambil kotak kecil yg kemudian ku berikan padanya.tatapan mataku lebih banyak tertuju pada lantai daripada memandang gadis itu yg kini telah dihadapanku.dia menatapku dgn tatapan aneh,seakan tak percaya kalo seseorang yg tak dikenalnya memberikan kado padanya.mungkin begitu terkejut atau bahkan takut.tapi aku rasa tak ada momen yg tepat untuk mendekatinya selain malam itu.dia yg masih menatapku aneh tiba2 mempersilahkan aku duduk.kujatuhkan pantatku pelan ke kursi.mulutku masih terkunci rapat.hanya detak jantung tak karuan yg dari tadi menghiasi dadaku.aku masih juga belum berani menatap lurus tajam ke arahnya.kukumpulkan sisa2 keberanianku untuk memperkenalkan diri padanya.aku tak banyak bicara,karena jantungku berdebar cukup keras.aku tidak percaya kini aku duduk begitu dekat dengannya.sesekali aku mengamati bening matanya.tapi di sisi lain aku begitu tersiksa dgn ketakutan yg aku alami.cepat2 aku pamit pulang meski sebenarnya aku masih ingin menatap wajahnya.aku tidak kuat berlama lama dgn keadaan ini.ku pacu motorku tak karuan.seakan jalananpun menertawakan kebodohan atas tindakan yg kulakukan tadi.Sesampainya dirumah,ku lepaskan keras nafasku.aku berdiri bersandar di balik pintu kamarku dan memegang kepalaku.kunyalakan sebatang rokok dan kusedot dalam2.ku hembuskan bersama kekacauan di pikiranku.sedetik kemudian aku sudah terduduk dilantai.
aku masih terjaga hingga pagi ini.aku dan juga ayam jantan masih terdiam membisu.mencari jejak2 keadilan Tuhan yg Maha Adil.aku tau aku bukan pemenang.aku tau aku pecundang,tapi aku masih tetap kekar menahan dalam dekapan embun pagi yg mulai berbondong bondong menyejukkan pagi ini.walau tidak di hatiku.aku tak tau apa yg harus kuperbuat kini.pada akhirnya aku hanya menikmati kabut pagi yg membawa embun ke atas langit
---------------------------
begitulah aku,seorang laki2 yg terlalu takut untuk mengakui semua yg ada dihatiku.terlalu menakutkan.kini ketika aku harus meninggalkan kota kelahiranku,ketika harus terpisahkan ber mil mil dengannya,aku baru sadar.aku tak bisa jauh darinya.tak mungkin aku kembali,jakarta masa depanku.lagi pula kini kudengar ia telah bahagia bersama orang lain.
-------------------------
masih teringat jelas semuanya meski waktu melucuti paksa kenangan itu.kenangan di kala aku masih SMA.aku terlalu takut padanya.tapi apa yg aku rasakan,semua tidak pernah berubah.selalu saja jantungku tetap berdebar kencang kala melihatnya.sejak melihatnya pertama kali saat aku berangkat sekolah,aku sudah merasakan sesuatu yg lain.dia yg letak sekolahnya searah dgn sekolahku,selalu bisa kulihat tiap pagi ketika aku juga berangkat sekolah.dari balik kerudung putihnya aku seperti menemukan sesuatu yg benar2 sempurna.begitu sempurnanya hingga aku tak bernyali untuk sekedar berkenalan dengannya.matanya,hidungnya,bibirnya,ah... Semuanya begitu mendebarkan untuk dilihat satu persatu.aku hanya berani memandanginya dari jauh.mengamati setiap laju motornya yg pelan sambil kuikuti dari kejauhan.menikmati senyumnya walau itu bukan untukku.hanya seperti itu setiap pagi,setiap minggu,setiap bulan dan entah sampai kapan kekagumanku padanya akan berakhir.aku lebih suka menyembunyikan perasaanku padanya.aku tak ingin orang lain tau kalau aku menyukainya setengah mati.walau aku jarang bicara dengannya,walau aku hanya bisa memandangnya dari jauh,itu lebih dari cukup untukku tetap bisa bahagia.ada perasaan aneh bila sehari saja aku tak melihatnya,seperti aku kehilangan sesuatu yg aku sayangi.
berulang kali aku berusaha mendekatkan diri padanya,tapi tetap saja aku tak bisa meski cuma menahan keringat dingin yg mengucur tanpa permisi kala dia mendapati diriku tak jauh darinya.sebagai laki2 aku seharusnya tidak boleh takut menghadapi wanita,tapi sekali lagi aku harus mengatakan kalau dia memang memiliki sesuatu yg lain,sesuatu yg hanya dimilikinya saja,tidak pada wanita lain.terkadang ada rasa ketakutan bila aku harus jauh darinya.aku belum bisa membayangkan jika hari2ku tanpa melihatnya.apa aku mampu untuk melepas semua itu?terlalu resah hatiku.rasa ini terlalu menyesakkan dada.
aku masih selalu ingat malam itu,tgl 26 juli.dengan keberanianku yg memuncak,aku melangkah menuju rumahnya.beruntung temanku ada yg tau tentang dia,juga alamat rumahnya.sesampai dirumahnya,tangan kananku sedikit gemetar saat mengetuk pintu rumah mungil tsbt.ku usap keringat di dahi dan berusaha menenangkan diri.Dia yg muncul dari balik pintu begitu membuat kakiku serasa lumpuh,kaku juga lemas.ku raih tangannya dan ku ucapkan "met ultah y?"
cepat2 ku buka tas dan ku ambil kotak kecil yg kemudian ku berikan padanya.tatapan mataku lebih banyak tertuju pada lantai daripada memandang gadis itu yg kini telah dihadapanku.dia menatapku dgn tatapan aneh,seakan tak percaya kalo seseorang yg tak dikenalnya memberikan kado padanya.mungkin begitu terkejut atau bahkan takut.tapi aku rasa tak ada momen yg tepat untuk mendekatinya selain malam itu.dia yg masih menatapku aneh tiba2 mempersilahkan aku duduk.kujatuhkan pantatku pelan ke kursi.mulutku masih terkunci rapat.hanya detak jantung tak karuan yg dari tadi menghiasi dadaku.aku masih juga belum berani menatap lurus tajam ke arahnya.kukumpulkan sisa2 keberanianku untuk memperkenalkan diri padanya.aku tak banyak bicara,karena jantungku berdebar cukup keras.aku tidak percaya kini aku duduk begitu dekat dengannya.sesekali aku mengamati bening matanya.tapi di sisi lain aku begitu tersiksa dgn ketakutan yg aku alami.cepat2 aku pamit pulang meski sebenarnya aku masih ingin menatap wajahnya.aku tidak kuat berlama lama dgn keadaan ini.ku pacu motorku tak karuan.seakan jalananpun menertawakan kebodohan atas tindakan yg kulakukan tadi.Sesampainya dirumah,ku lepaskan keras nafasku.aku berdiri bersandar di balik pintu kamarku dan memegang kepalaku.kunyalakan sebatang rokok dan kusedot dalam2.ku hembuskan bersama kekacauan di pikiranku.sedetik kemudian aku sudah terduduk dilantai.
aku masih terjaga hingga pagi ini.aku dan juga ayam jantan masih terdiam membisu.mencari jejak2 keadilan Tuhan yg Maha Adil.aku tau aku bukan pemenang.aku tau aku pecundang,tapi aku masih tetap kekar menahan dalam dekapan embun pagi yg mulai berbondong bondong menyejukkan pagi ini.walau tidak di hatiku.aku tak tau apa yg harus kuperbuat kini.pada akhirnya aku hanya menikmati kabut pagi yg membawa embun ke atas langit
---------------------------
begitulah aku,seorang laki2 yg terlalu takut untuk mengakui semua yg ada dihatiku.terlalu menakutkan.kini ketika aku harus meninggalkan kota kelahiranku,ketika harus terpisahkan ber mil mil dengannya,aku baru sadar.aku tak bisa jauh darinya.tak mungkin aku kembali,jakarta masa depanku.lagi pula kini kudengar ia telah bahagia bersama orang lain.
Sun Nov 16, 2014 10:51 pm by aktel.786
» How cash back site help you to get cash back
Mon Oct 06, 2014 1:03 am by masonz
» Yang Mau Voucher Belanja GRATIS tanpa ribet :) Masuk!!
Tue Dec 10, 2013 2:04 pm by deps
» Mudik yuk...
Tue Nov 12, 2013 5:14 pm by aidenrock
» makan apa..makan apa..makan apa sekarang ??
Mon Nov 11, 2013 6:05 pm by aidenrock
» Ayo Dukung Indonesia
Sat Nov 09, 2013 5:26 pm by aidenrock
» Mari ikut serta Fonwar!
Fri Nov 08, 2013 3:47 pm by aidenrock
» Bermain-main dengan Registry
Mon Oct 28, 2013 5:34 pm by aidenrock
» Need help for my fireplace plasma
Sat Oct 26, 2013 4:54 pm by aidenrock