Mig33 indonesia community

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Mig33 indonesia community

Mig33 forum indonesia community the greatest mig33 users in here


3 posters

    Mengakui Kegagalan

    babi_dugem
    babi_dugem
    star of the month
    star of the month


    Male
    Number of posts : 194
    Age : 35
    Location : ada dehhh
    Job/hobbies : banyak
    mig33 id : babi_dugem
    Warning :
    Mengakui Kegagalan Left_bar_bleue0 / 1000 / 100Mengakui Kegagalan Right_bar_bleue

    Registration date : 2008-10-07

    Mengakui Kegagalan Empty Mengakui Kegagalan

    Post by babi_dugem Tue Oct 07, 2008 8:19 pm

    “Kita harus bersedia menerima kegagalan sebagai peluang untuk belajar, berkembang, memperbaiki diri, membuat permulaan baru, dan bahkan mengakhiri keterpurukan dan sikap menyerah kita.”
    -- Charles W. McCoy Jr., dalam bukunya 'Why Didn’t I Think of That'

    DIA sungguh seksi. Bening dan menggairahkan. Siapa pun yang melihatnya, pasti ingin menjamahnya. Jangan salah, dia bukanlah seorang gadis. Dia bernama Macintosh. Tak ada yang menyangkal dengan kecantikan dan kecanggihan komputer keluaran dari Apple tersebut. Tapi, siapa dapat menduga, perusahaan ini tumbuh dari sebuah kegagalan. Tidak saja dalam menciptakan alat tersebut, tapi juga lika-liku laki-laki si pemiliknya, Steve Jobs.

    Sekarang marilah kita kembali ke tahun 1976. Dan tengoklah ke dalam garasi milik keluarga Jobs. Di sana, dua anak muda yang kebetulan sama-sama bernama Steve, yaitu Jobs dan Wozniak, tengah asyik mengutak-atik komputer yang bernama Apple 1.

    Singkat cerita, perusahaan ini berkembang seperti pohon rambutan di musim panas. Cepat berbuah dan manis. Hasilnya, perusahaan ini tumbuh pesat menjadi a big company. Jobs pun merasa tidak kuasa lagi mengendalikannya. Pada 1983, dia merekrut John Sculley, dari perusahaan Pepsi-Cola, untuk memimpin Apple Computer.

    Sculey memang pemimpin jempolan. Dia sendiri kemudian menemukan ketidakcocokan dengan Jobs, yang mudah emosi dan berubah pikiran. Dua tahun kemudian, karena banyak ulah, dia pun memecat Jobs dari jabatannya dan mengusirnya dari Apple.

    Tragis nian. Orang yang mendirikan perusahaan ternyata harus hengkang dari rumahnya sendiri. Sedih? So pasti. Tak hanya menyesal seumur-umur, Jobs pun mengakui kegagalannya selama memimpin di Apple. Walau sudah begitu, keinginan untuk kembali ke Apple ditolak oleh para petingginya.

    Namun Jobs tak berlama-lama merenungi kegagalannya. Setelah keluar dari Apple, ia mendirikan sebuah perusahaan komputer lagi, NeXT Computer, yang juga tergolong maju dalam hal teknologi. Meski pun canggih, NeXT tidak pernah menjadi terkenal, kecuali di lingkup riset sains.

    Di tahun 1986, Jobs bersama Edwin Catmull mendirikan Pixar, sebuah studio animasi komputer di Emeryville, California. Satu dekade kemudian, Pixar berkembang menjadi terkenal dan berhasil dengan film terobosannya, Toy Story. Sejak saat itu Pixar telah menelurkan film-film yang memenangkan Academy Award, seperti Finding Nemo dan The Incredibles. Perusahaan itu kemudian membeli NeXT seharga US$429 juta di tahun 1996. Dan di tahun itu pula, Apple membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan.

    Kisah Jobs menjadi teramat manis. Dia merupakan sedikit orang yang gagal dalam pendidikan. Dia tak pernah tamat kuliah, namun berhasil menjadi satu CEO tersukses.

    Itulah sekelumit cerita mengenai kegigihan Steve Jobs, pendiri Apple. Ketika memberikan pidato di Stanford University, Juni 2005, Jobs berterus terang soal kegagalannya di Apple, katanya, ”Saya gagal mengambil kesempatan.” Lebih lanjut, Jobs mengatakan, ”Apa yang terjadi di Apple sedikit pun tak mengubah saya. Saya telah ditolak, namun saya tetap cinta. Maka, saya memutuskan untuk mulai lagi dari nol.” Dari cerita ini tergambar jelas, Jobs tak malu mengakui kegagalannya. Ia tak mau menyerah begitu saja. Kemudian Jobs memperbaiki dan mengevaluasi kegagalannya untuk kemudian meraih sukses di tahun-tahun berikutnya.

    Bagaimana dengan kita? Tentunya kita sering kali mendapatkan kegagalan. Dalam hal apa saja. Termasuk mungkin, gagal dalam cinta. Gagal dalam berbisnis. Gagal dalam pekerjaan. Gagal dalam mendidik anak. Atau bahkan, gagal dalam membina rumah tangga.

    Sejatinya, kegagalan merupakan suatu hal yang manusiawi. Kegagalan bukanlah sesuatu hal yang buruk. Jadi, mengapa harus malu. Masalahnya, apakah kita berani untuk mengakui suatu kegagalan.

    Mengakui kegagalan memang bukanlah perkara yang mudah. Orang yang dengan tulus mengakui kegagalannya, sudah tentu memiliki jiwa besar. Karena tidak mudah untuk mengakui suatu kegagalan, maka diperlukan tingkat keberanian tersendiri dan kejujuran yang paling dalam.

    Mengakui kegagalan juga membuka peluang alternatif terbukanya jalan lain. Kita pun tak hanya terpaku pada satu jalan. Dan seperti yang dialami Jobs, mengakui kegagalan juga memberikan pelajaran yang lebih baik lagi untuk tidak mengulangi kesalahan pada hal yang sama.

    Ketika kita mengakui kegagalan, niscaya kita akan melihat seluruh perjalanan yang sudah kita lalui dengan jernih. Alhasil, langkah untuk memperbaikinya dan mengubahnya menjadi lebih ringan dilakukan. Namun tentu saja, hal itu harus dibarengi dengan langkah-langkah untuk membuat perubahan. Setelah mengetahui letak kesalahannya, langkah selanjutnya yang ditempuh ialah mengatur kembali rencana berikutnya.

    Mengakui kegagalan, bukanlah ’gagal, titik sampai disini’. Bukan titik, melainkan koma. Mengakui kegagalan bukanlah suatu pemberhentian akhir, melainkan suatu terminal transit menuju perjalanan berikutnya yang lebih baik.

    Sumber : dari orang...

    NB : kalo salah posting tulung di pindah ya moderator, bis nya ane bingung, jenis ini masuk ke kategori mana...
    Alfia
    Alfia
    Soldier


    Female
    Number of posts : 1007
    Age : 36
    Location : Pesanggrahan
    Job/hobbies : Moderator
    mig33 id : alfia_ , alfia_ind4h
    room : Brunaifriends
    Warning :
    Mengakui Kegagalan Left_bar_bleue0 / 1000 / 100Mengakui Kegagalan Right_bar_bleue

    Registration date : 2008-09-10

    Mengakui Kegagalan Empty Re: Mengakui Kegagalan

    Post by Alfia Sat Oct 11, 2008 10:46 pm

    Ya emang, kegagalan adalah awal dr keberhasilan lol!
    soulmate4u
    soulmate4u
    Junior


    Male
    Number of posts : 170
    Age : 52
    Job/hobbies : friendship, travelling, chatting
    mig33 id : soul.mate.4u
    Warning :
    Mengakui Kegagalan Left_bar_bleue0 / 1000 / 100Mengakui Kegagalan Right_bar_bleue

    Registration date : 2008-09-11

    Mengakui Kegagalan Empty Re: Mengakui Kegagalan

    Post by soulmate4u Fri Oct 17, 2008 10:22 am

    lord-.-dark wrote:Ya emang, kegagalan adalah awal dr keberhasilan lol!

    tergantung ma cara menyikapinyalah, kl kita bermental tempe, mudah putus asa, mudah menyerah, selalu menyesali diri, menyalahkan keadaan, menyalahkan pihak yg lain bla bla bla ... tentu hanya membuat kita terperangkap dalam jurang kehancuran ....
    Alfia
    Alfia
    Soldier


    Female
    Number of posts : 1007
    Age : 36
    Location : Pesanggrahan
    Job/hobbies : Moderator
    mig33 id : alfia_ , alfia_ind4h
    room : Brunaifriends
    Warning :
    Mengakui Kegagalan Left_bar_bleue0 / 1000 / 100Mengakui Kegagalan Right_bar_bleue

    Registration date : 2008-09-10

    Mengakui Kegagalan Empty Re: Mengakui Kegagalan

    Post by Alfia Fri Oct 17, 2008 1:50 pm

    soulmate4u wrote:
    lord-.-dark wrote:Ya emang, kegagalan adalah awal dr keberhasilan lol!

    tergantung ma cara menyikapinyalah, kl kita bermental tempe, mudah putus asa, mudah menyerah, selalu menyesali diri, menyalahkan keadaan, menyalahkan pihak yg lain bla bla bla ... tentu hanya membuat kita terperangkap dalam jurang kehancuran ....
    hu uhm. Om Top Deh salam metal

    Sponsored content


    Mengakui Kegagalan Empty Re: Mengakui Kegagalan

    Post by Sponsored content


      Current date/time is Sun May 19, 2024 7:22 am